Rabu, 28 Desember 2011

ROPOSAL PENDALAMAN METODOLOGI PENELITIAN



NAMA : AGUSTINUS SELVI RAJA
NO. REG : 2815053193
MATA KULIAH : PMP


JURUSAN SENI MUSIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam perkembangan sekolah yang semakin hari terus berkembang mengikuti kemajuan IPTEK, setiap sekolah mempunyai aturan-aturan tersendiri untuk mengembangkan kemajuan intelektual siswa yang sesuai dengan kondisi ideal dari standar kompetensi. Kondisi yang ideal ini tercipta dari kejelian memberikan model pembelajaran yang tepat untuk para siswa yang ada disekolah. Standar kompetensi yang ada di musik mengharapkan agar siswa dapat benar-benar paham di dalam mengapresiasikan karya musik pada akhirnya.
Sejalan dengan kemajuan tersebut, kondisi nyata yang ditemukan oleh guru di dalam proses belajar mengajar telah menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini tentunya dihasilkan karena para guru yang selalu mencari model-model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi nyata yang ada di dalam kelas agar standar kompetensi pembelajaran tercapai dengan hasil yang maksimal.
Guru mengemban tugas yang sangat berat untuk mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional sehingga membuat guru selalu menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan masalah yang ditemukan dari para siswa di dalam kelas. Jika seorang guru tidak mengetahui model pembelajaran apa yang cocok untuk digunakan di dalam proses belajar mengajar, maka kemungkinan besar hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional tidak akan tercapai.
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran, salah satunya dengan strategi atau cara dalam menyampaikan materi, agar diperoleh peningkatan belajar siswa khususnya mata pelajaran seni musik. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif di dalam pembelajaran dan mampu mengembangkan intelektual siswa terhadap pemahaman konsep-konsep yang diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat yang besar dari siswa, jika siswa tidak mempunyai minat berarti siswa perlu diberikan motivasi untuk meningkatkan semangat belajarnya.
Berdasarkan pengalaman penulis, hampir 70 % dari siswa tidak mempunyai minat belajar yang besar, sehingga akibat nyata nilai rata-rata pelajaran seni musik setiap siswa sangat rendah di bawah target nilai rata-rata yang ditentukan. Hal ini disebabkan oleh karena semangat belajar siswa yang rendah, tidak semangat kebersamaan, dan guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran seni musik. Untuk itu diperlukan motivasi yang besar dari guru dengan mengajak siswa bersama-sama aktif di dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mecoba menerapkan salah satu model pembelajaran yang sesuai, yakni model pembelajaran kooperatif untuk mengungkapkan apakah dengan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Penulis memilih model pembelajaran ini untuk mengkondisikan siswa untuk terbiasa bekerja sama mempraktekan suatu karya musik, menemukan, mencari dan mendiskusikan materi yang sesuai dengan pengajaran. Di dalam model pembelajaran ini siswa lebih aktif untuk mengapresiasikan atau mempraktekan suatu karya musik untuk menemukan kepercayaan diri siswa, dan guru hanya sebagai motivator dan pembimbing atau petunjuk bagaimana cara mengapresiasikan suatu karya musik.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :
Apakah model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar seni musik kelas VII B di sekolah SMP Nasional Raya, Slipi ?

C. PEMECAHAN MASALAH
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar seni musik kelas VII B di sekolah SMP Nasional Raya, Slipi.

D. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran seni musik kelas VII B di sekolah SMP Nasional Raya, Slipi.

E. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan di dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif

F. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Siswa meningkatkan motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran seni musik
2. Guru memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi
3. Memberikan masukan bagi sekolah sebagai pedoman untuk mengambil kebijakan



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Di dalam penelitian, hal pertama yang harus di dapatkan adalah variabel. Variabel adalah subjek atau objek yang kita teliti. (Lucy M: Pert. Kuliah ke-1 PMP)
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981). Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstrak atau sifat yang akan dipelajari.
Variabel sifatnya berubah-rubah. Dengan ilustrasi sebagai berikut, “ setiap manusia pasti pernah mengalami sakit, penyakit itu banyak sekali namanya; ada yang bernama fluensa, batuk, maag, dan sebagainya. Akibat dari setiap penyakit ini dokter memberikan saran obat yang tentunya berbeda-beda pula, seperti fluensa meminum obat panadol misalnya, sedangkan batuk meminum komix. Dalam hal ini tidak lainnya juga variabel. Variabel ada beberapa macam, yakni varibel terikat, variabel bebas, variabel moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol. Dibedakan bahwa variabel terikat sebagai penyakitnya dan variabel bebas sebagai obatnya di dalam hal penelitian tindakan kelas. Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil bahwa yang menjadi variabel terikat adalah motivasi belajar siswa (dependen), sedangkan yang menjadi variabel bebasnya adalah pembelajaran kooperatinya(Independen). Untuk variabel moderator, variabel intervening, dan variabel kontrol tidak digunakan di dalam penelitian ini.
Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs & Teller, 1987).
Motivasi merupakan suatu proses yang dapat :
1. Membimbing anak-anak didik kita kearah pengalaman-pengalaman, dimana kegiatan belajar itu dapat berlangsung;
2. Memberikan kepada anak-anak didik kita itu kekuatan dan aktivitas serta memberikan kepadanya kewaspadaan yang memadai;
3. Pada suatu saat mengarahkan perhatian mereka terhadap suatu tujuan.
Belajar ialah mendapatkan ketrampilan-ketrampilan baru, arti dan penjajagan diri pribadi, termasuk menjauhkan diri dari dan tidak melakukan hal-hal yang tidak baik yang pernah dilakukan orang sebelumnya.
Model pembelajaran adalah suatu rancangan atau kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang untuk mencapai Kompetensi dasar (KD). Atau suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Sedangkan model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Kooperatif berarti kita harus mengelompokkan siswa yang heterogen (bervariasi, beraneka ragam) jenis kelamin, dan kemampuan tiap siswa memainkan alat musik ataupun bernyanyi agar pembelajaran berjalan dengan baik.
Unsur penting di dalam model pembelajaran kooperatif adalah aturan kelompok yang benar. Seperti contoh di mata pelajaran seni musik ; siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang, dan setiap orang mendapatkan tugasnya masing-masing (si A : mencari partitur lagu, dan si B : memainkannya dengan pianika, dan yang si C : menyanyikannya), dalam hal ini dapat kita intisarikan bahwa model pembelajaran berkarakter adanya manajemen kooperatif, adanya kemauan bekerjasama (tidak ada yang menonjol), dan saling mendukung. Metode ini berprinsip ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka atau praktek bersama, partisipatip, dan komunikatif.













BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. SUBJEK, TEMPAT DAN WAKTU
Subjek penelitiannya adalah siswa/i SMP Nasional Raya, Slipi yang berjumlah 30 orang, dan tempatnya di kelas VII B. Penelitian dalam kurun waktu 3 kali pertemuan.

B. PROSEDUR
Menggunakan model Kemis – Taggat. Perencanaan pelaksanaan tahun ajaran 2011 - 2012

C. ALUR PENELITIAN
Di dalam penelitian ini ada beberapa siklus. Siklus pertama kurang lebih dua kali pertemuan, dan siklus kedua juga kurang lebih dua kali pertemuan. Jika didalam siklus pertama peneliti merasa sudah tidak perlu lagi dilanjutkan penelitiannya, maka untuk penelitian siklus kedua tidak dilakukan.
Ada beberapa kegiatan di dalam siklus pertama, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Pertemuan pertama yakni melakukan perencanaan dengan teman sejawat yang melakukan tindakan penelitian. Di dalam pertemuan ini banyak rencana-rencana yang di diskusikan oleh teman sejawat, yakni mengenai penyusunan RPP, LKS, Soal test, dan penjelasan ke siswa pada kegiatan pelaksanaan.
Di dalam pertemuan kedua atau kegiatan pelaksaanan peneliti melakukan kegiatan yang sesuai dengan RPP dan kegiatan penutup. Dan pada saat itu peneliti melakukan pengamatan dan melakukan kolaborasi dengan teman sejawat dan terakhir melakukan refleksi (Analisis data, evaluasi proses dan hasil penelitian).











DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Alfabeta, Bandung
Dimyati & Mudiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta
Sutadipura, H. Balnadi. , 1983. Aneka Problema Keguruan. Angkasa, Bandung

Tidak ada komentar: